Rangkuman dari Penjelasan Al Ustadz Sumitra Nurjaya, pada pengajian kitab Mafahim Yajibu An Tushoha, hari minggu, tanggal 8 Juli 2018, di Masjid Al Hikmah jalan garu II B kecamatan Medan Amplas
*Kedudukan (maqom) kholiq dan kedudukan makhluk*
Sesungguhnya kedudukan Kholiq dan makhluk merupakan suatu batas pemisah antara kekafiran dan keimanan. Dan barang siapa yang mencampur adukkan antara kedua kedudukan tersebut maka mereka benar-benar kafir.
Setiap Maqam (kedudukan) atau posisi tersebut memiliki hak-hak secara khusus. Namun di situ terdapat beberapa persoalan, khususnya persoalan yang berkaitan
dengan Nabi Muhammad saw dan kekhususan-kekhususannya yang menyebabkan beliau menjadi teristimewa, berbeda dan lebih tinggi derajatnya dari sekalian manusia pada umumnya.
Persoalan ini kadang menjadi Tasyabbuh pada sebagian orang, yang disebabkan karna pendek nya akal mereka, lemah pemikiran mereka , dan sempit nya wawasan mereka, serta buruk nya pemahaman mereka, lalu mereka serta merta mengkafirkan pelakunya dan mengeluarkannya dari Islam.
Mereka mendasarkan diri pada suatu persangkaan bahwa didalamnya terdapat percampuran kedudukan antara Kholiq (Allah swt) dan Makhluk (Rasulullah saw), dan dianggapnya telah mengangkat posisi Rasulullah saw ke posisi Uluhiyah (Ketuhanan). Dan sesungguhnya kami berlepas diri dari pemahaman yg demikian.
Wallahu'alam
Kunjungi Akun² Kami
*Fb : Bustanul Arifin*
*Ig : @bustanul_arifin.medan*
*Yt : MTBA Medan*